Salah Obat Bisa Fatal - Hai teman Asuhan Keperawatan (Askep) Perawat, di Artikel ini yang berjudul Salah Obat Bisa Fatal, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik dan ringkas agar mudah di pahami untuk anda baca dan dapat di ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami dan bermanfaat. baiklah, selamat membaca.
Judul : Salah Obat Bisa Fatal
link : Salah Obat Bisa Fatal
Salah Obat Bisa Fatal
AWAS SALAH OBAT
Bentuknya memang kecil. Tapi kalau salah telan akibatnya bisa fatal. Kepala nyut-nyutan, perut perih karena maag, itu sih biasa. Namun tidak semua orang yang menanggapi gangguan itu secara serius. Kebanyakan orang mungkin memilih membeli obat di warung atau toko daripada berkonsultasi ke dokter. Cepat dan murah, tapi aman… belum tentu!
HATI-HATI KADALUARSA,
Bingung memilih obat yang akan dibeli ? wajar ! soalnya jenis obat yang beredar di pasaran jumlahnya ratusan. Namun secara garis besar, obat dibagi dua golongan, yaitu obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter atau disebut obat bebas dan obat bebas terbatas. Dan obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter meskipun sekarang obat yang masuk golongan kedua pun bisa diperoleh langsung tanpa resep dokter, tapi sebaiknya jangan dibasakan membeli obat ke dua tersebut tanpa konsultasi dokter sebelumnya, karena kesehatan kita yang jadi taruhannya.
Sebelum mengonsumsi pun kita mesti tahu betul waktu kedaluarsa obat tersebut. Seharusnya pada semua obat harus mencantumkan tanggal kadaluarsa jadi kita mesti memperhatikannya dengan baik. Obat kadaluarsa, bukannya menyembuhkan, malah bisa meracuni tubuh kita. Seandainya kita tidak yakin dengan tanggal kadaluarsanya, lebih baik jangan mengonsumsinya. Langsung buang saja.
Perhatikan juga tempat penyimpanannya. Kesalahan menyimpan obat bisa mempercepat kadaluarsa. Simpan obat di tempat sejuk dan kering. Selain itu jangan terkena cahaya matahari secara langsung. Hindari juga menyimpan beberapa obat dalam satu wadah. Misalnya, mengeluarkan sejumlah obat dari kemasan aslinya, kemudian menyimpannya di dalam satu botol. Selain bisa merusak obat itu sendiri kita juga akan kebingungan mengingat nama obatnya.
IKUTI ATURAN PAKAI,
Aturan pakai tidak hanya seputar petunjuk seperti “diminum tiga kali sehari”, tapi lebih kompleks dari itu. Kita kita juga harus tahu, apakah obat tersebut sebaiknya diminum sebelum dimakan atau sesudah makan. Obat anti nyeri seperti asetosal, asammefenamat dan diklofenak, dianjurkan diminum pada waktu makan atau sesaat setelah makan. Begitu juga dengan antibiotik macam metronidazool dan mitrofurantoin. Sebaliknya antibiotik seperti ampisilin justru wajib diminum sejam sebelum makan, atau dua jam sesudah makan. Karenanya, saat membeli obat, rajin-rajinlah bertanya kepada apoteker.
Selain memperhatikan aturan pakai, untuk obat bebas terbatas juga ada warning tertentu yang harus disimak. Seperti ‘dilarang menjalankan mesin, baik itu mesin kendaraan, maupun mesin pabrik’ kalau ada peringatan seperti ini, biasanya obat tersebut berpotensi menyebabkan kantuk, jadi jangan nekat menelannya.
Namun kadang-kadang, meski kita sudah mengikuti petunjuk dengan benar, masih saja ada jadwal minum obat yang terlewat. Kalau masih ada rentang waktu dua jam sebelum jadwal minum berikutnya, sebaiknya segera dikonsumsi tapi kalau sudah masuk jadwal berikutnya, dilewatkan saja, jangan malah mendobelkan dosis. Karena sangat berbahaya.
PERHATIAN-PERHATIAN,
Setelah mencermati tanggal kadaluarsanya dan aturan pakai, ada hal-hal lain yang tidak kalah penting buat diperhatikan.
1. Jangan asal campur,
Disaat yang bersamaan, kita mungkin menderita dua penyakit yang berbeda, misalnya sakit kepala dan maag. Kita bisa mengonsumsi dua obat berbeda sekaligus selama obat tersebut adalah obat bebas, namun harus dihindari mengonsumsi lebih dari dua obat sekaligus. Pasalnya, semakin banyak pencampuran , dikhawatirkan akan mempengaruhi reaksi obat. Bisa-bisa, berbagai obat tadi justru membentuk zat lain yang tidak berkhasiat.
2. Beda lagi dengan obat keras. Biasanya apoteker atau asisten apoteker sudah mengatur jadwal minum obat sedemikian rupa. Bila ada obat yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan, semua telah dicantumkan dalam aturan pakai karenanya, kalau kita lagi menggunakan obat lain di luar resep, jangan lupa memberi tahu apoteker atau dokter yangbersangkutan. Begitu juga,kalau kita punya riwayat alergi, punya masalah kesehatan atau menderita penyakit lain, lagi hamil, diet rendah gula, rendah garam dan diet lainnya.
3. Harus habis!
Khusus untuk antibiotik, harus dikonsumsi hingga habis. Karena kalau tidak, bibit penyakit dalam tubuh justru akan kebal antibiotik tersebut. Kalau dikemudian hari kita mengalami sakit seerupa, obat yang harus kita minum pun harus naik tingkat alias lebih keras lagi.
4. Dilarang bagi-bagi,
Kalau kita mendapat resep obat keras dari dokter, resep tersebut hanya boleh digunakan oleh kita. Jadi, kalau ada teman atau kenalan sakit dengan gejala serupa, kita dilarang keras bagi-bagi obat ke mereka. Soalnya kondisi orng lain sudah pasti berbeda. Obat yang sama belum tentu cocok bagi orang lain, walaupun mujarab bagi diri kita.
Sumber :
http://pusatmedis.com/salah-obat-bisa-fatal_246.htm
Sumber Gambar:
http://www.adlife.spb.ru/news/201.shtml
Itu tadi adalah Salah Obat Bisa Fatal
baik Sekianlah artikel Salah Obat Bisa Fatal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Salah Obat Bisa Fatal dengan alamat link https://ners-ngenes.blogspot.com/2010/02/salah-obat-bisa-fatal.html
0 komentar
Posting Komentar