Senin, 01 Maret 2010

ASKEB PATOLOGIS INSERSIA UTERI

ASKEB PATOLOGIS INSERSIA UTERI - Hai teman Asuhan Keperawatan (Askep) Perawat, di Artikel ini yang berjudul ASKEB PATOLOGIS INSERSIA UTERI, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik dan ringkas agar mudah di pahami untuk anda baca dan dapat di ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kebidanan Patologis, yang kami tulis ini dapat anda pahami dan bermanfaat. baiklah, selamat membaca.

Judul : ASKEB PATOLOGIS INSERSIA UTERI
link : ASKEB PATOLOGIS INSERSIA UTERI

Baca juga


ASKEB PATOLOGIS INSERSIA UTERI

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN PATOLOGIS INERSIA UTERI SEKUNDER TERHADAP Ny. S DI POLINDES DESA



LANDASAN TEORI

INERSIA UTERI

A. Pengertian

Distosia kelainan tenaga/his adalah his tidak normal dalam kekuatan / sifatnya menyebabkan rintangan pada jalan lahir, dan tidak dapat diatasi sehingga menyebabkan persalinan macet (Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo, 1993).

Menurut Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba (1998) dalam persalinan diperlukan his normal yang mempunyai sifat :

1. Kontraksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk rahim.

2. Fundal dominan, menjalar ke seluruh otot rahim

3. Kekuatannya seperti memeras isi rahim

4. Otot rahim yang telah berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim.



Jenis-jenis kelainan his menurut Prof. dr. Sarwono Prawirohardjo (1993) :

1. His Hipotonik

His hipotonik disebut juga inersia uteri yaitu his yang tidak normal, fundus berkontraksi lebih kuat dan lebih dulu daripada bagian lain. Kelainan terletak pada kontraksinya yang singkat dan jarang. Selama ketuban utuh umumnya tidak berbahaya bagi ibu dan janin. Hisnya bersifat lemah, pendek, dan jarang dari his normal.

Inersia uteri dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Inersia uteri primer

Bila sejak awal kekuatannya sudah lemah dan persalinan berlangsung lama dan terjadi pada kala I fase laten.

b. Inersia uteri sekunder

Timbul setelah berlangsung his kuat untuk waktu yang lama dan terjadi pada kala I fase aktif. His pernah cukup kuat tetapi kemudian melemah. Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan. Pada bagian terendah terdapat kaput, dan mungkin ketuban telah pecah. Dewasa ini persalinan tidak dibiarkan berlangsung sedemikian lama sehingga dapat menimbulkan kelelahan otot uterus, maka inersia uteri sekunder ini jarang ditemukan. Kecuali pada wanita yang tidak diberi pengawasan baik waktu persalinan.



2. His Hipertonik

His hipertonik disebut juga tetania uteri yaitu his yang terlalu kuat. Sifat hisnya normal, tonus otot diluar his yang biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his. His yang terlalu kuat dan terlalu efisien menyebabkan persalinan berlangsung cepat (<3 href="http://askep-askeb.cz.cc/2010/03/askeb-patologis-insersia-uteri.html">http://askep-askeb.cz.cc/2010/03/askeb-patologis-insersia-uteri.html



silahkan download ASKEB PATOLOGIS INSERSIA UTERI

(isi: tinjauan teoritis; tinjauan kasus dan daftar kepustakaan)



Itu tadi adalah ASKEB PATOLOGIS INSERSIA UTERI

baik Sekianlah artikel ASKEB PATOLOGIS INSERSIA UTERI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel ASKEB PATOLOGIS INSERSIA UTERI dengan alamat link https://ners-ngenes.blogspot.com/2010/03/askeb-patologis-insersia-uteri.html

0 komentar

Posting Komentar