Rabu, 03 Maret 2010

GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS - Hai teman Asuhan Keperawatan (Askep) Perawat, di Artikel ini yang berjudul GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik dan ringkas agar mudah di pahami untuk anda baca dan dapat di ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Contoh KTI Kebidanan, Artikel KTI D-3 Kebidanan, yang kami tulis ini dapat anda pahami dan bermanfaat. baiklah, selamat membaca.

Judul : GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
link : GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

Baca juga


GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

KTI KEBIDANAN:

GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS



BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diwarnai oleh rawannya derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rawan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bagi pada masa perinatal. Hal ini ditandai oleh tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Angka kematian ibu memang sangat tinggi, terbukti WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu meninggal saat hamil dan bersalin. Oleh karena itulah maka sejak tahun 1990 sampai 1991 Departemen Kesehatan dibantu oleh WHO, UNICEF dan UNDP melaksanakan assessment safe mother hood sampai saat ini. Hasil kegiatan dari assessment safe mother hood adalah rekomendasi rencana kegiatan 5 (lima) tahun. Departemen Kesehatan merekomendasi dalam bentuk strategi operasional dalam mempercepat penurunan AKI (Syaifuddin, dkk, 2002). Terbukti pada tahun 2002/2003 menurut Survey Demografi dan Kesehatan AKI di Indonesia turun menjadi 307/100.000 kelahiran hidup (www.tempo.co.id/medika/arsip. 2005).

Kebijakan Depkes dalam upaya mempercepat penurunan AKI pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat pilar Safe Motherhood”. Dewasa ini program keluarga berencana sebagai pilar pertama telah dianggap berhasil. Namun, untuk mendukung upaya mempercepat penurunan AKI diperlukan penajaman sasaran agar kejadian “4 terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, terlalu banyak anak)” dan kehamilan yang tidak diinginkan dapat ditekan serendah mungkin. Akses terhadap pelayanan antenatal sebagai pilar kedua cukup baik, yaitu 87% pada tahun 1997; namun mutunya masih perlu ditingkatkan terus. Persalinan yang aman- sebagai pilar ketiga – yang dikategorikan sebagai pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pada 1997 baru mencapai 69%. Untuk mencapai AKI sekitar 200 per 100.000 kelahiran hidup diperlukan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sekitar angka 80%. Cakupan pelayanan obstetri esensial – sebagai pilar keempat – masih sangat rendah, dan mutunya belum optimal.

Untuk membantu pemerintah dalam mencapai penurunan AKI di Indonesia, maka pemerintah Propinsi Lampung mempunyai target cakupan pelayanan antental (K4) 84% dengan akses pelayanan antenatal (K4) 92,2% cakupan antenatal (K4) tahun 2004 mencapai 81,75% sudah hampir memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah Propinsi Lampung. Sedang target cakupan pelayanan antenatal (K4) di Kabupaten Lampung Selatan 82% baru terlaksana 78,73%. Adapun akses pelayanan antenatal (K1) 85,7% (Dinkes Propinsi Lampung, 2004). Di Puskesmas Kalirejo sendiri mempunyai target cakupan pelayanan antenatal (K4) 80%, target akses pelayanan antenatal (K1) 88% (PWSKIA Propinsi Lampung, 2004). Sedangkan jumlah akses (K1) pada bulan Januari 2006 di Puskesmas Kalirejo sendiri adalah 6,5%, cakupan pelayanan antenatal (K4) bulan Januari 5,8%.

Dengan target cakupan pelayanan antenatal yang telah ditetapkan oleh pemerintah Propinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan serta Puskesmas Kalirejo khususnya dapat membantu pemerintah dalam menurunkan AKI di Indonesia melalui pelayanan antenatal. Pelayanan antenatal diberikan oleh petugas kesehatan baik yang bekerja di instansi pemerintah maupun swasta. Pelayanan antenatalpun diberikan di Puskesmas-Puskesmas yang tersebar di Indonesia. Saat ini dalam pelaksanaannya, Puskesmas menghadapi banyak masalah. Sejalan dengan otonomi daerah, Puskesmas diupayakan direvitalisasi, antara lain lewat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat (Walujani M, dalam http://jpkm-online.net/news.2005 ).

Puskesmas dalam memberikan pelayanan antenatal hendaknya menggunakan asuhan standar minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun 1999 menjadi standar “7T” yang dahulunya hanya “5T”. Standar minimal ibu hamil “7T” tersebut yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, pemberian tablet Fe, tes penyakit menular seksual serta temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

Dari data pra survey yang dilakukan di Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan, pelaksanaan pelayanan 7T di wilayah kerja Puskesmas Kalirejo rata-rata 60,05% pada bulan Januari 2006. Untuk rata-rata kunjungan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan setiap bulannya 94 ibu hamil yang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya. Adapun data pra survey kunjungan ibu hamil tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan Pada Bulan Juli 2005 s.d Januari 2006.

No

Bulan/Tahun

Jumlah Kunjungan Ibu Hamil

1

2

3

4

5

6

7

Juli 2005

Agustus 2005

September 2005

Oktober 2005

November 2005

Desember 2005

Januari 2006

92

95

91

96

94

97

96



Total

661



Jumlah Rata-rata Kunjungan

94,42

Sumber: Pemantauan Wilayah Setempat Kesejahteraan Ibu dan Anak (PWS-KIA) Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Lampung Selatan 2006.

Dari data tersebut penulis ingin mengetahui “Gambaran Pelaksanaan “7T” Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang ada bahwa pada tahun 1999 pemerintah mencanangkan asuhan pelayanan antenatal menjadi standar 7T. Hal ini dimaksudkan untuk membantu dalam menurunkan AKI di Lampung Selatan khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo yang mana target K1 di Propinsi Lampung 92,2%, K4 84%. Untuk wilayah kerja Puskesmas Kalirejo target K1 88%, K4 84%.

1.3 Rumusan Masalah dan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada karya tulis ilmiah ini yaitu bagaimana gambaran pelaksanaan “7T” di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada Bulan April-Juni tahun 2006.

1.4 Pertanyaan Penelitian

1.4.1 Bagaimanakah pelaksanaan pada penimbangan berat badan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006?

1.4.2 Bagaimanakah pelaksanaan pemeriksaan tekanan darah pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006?

1.4.3 Bagaimanakah pelaksanaan pada ibu hamil terhadap pemeriksaan pada fundus uteri di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006?

1.4.4 Bagaimanakah pelaksanaan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006?

1.4.5 Bagaimanakah pelaksanaan pemberian tabel Fe pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006?

1.4.6 Bagaimanakah pelaksanaan pemeriksaan penyakit menular seksual (PMS) pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006?

1.4.7 Bagaimanakah pelaksanaan temu wicara pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan 7T pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006.

1.5.2 Tujuan Khusus

1) Untuk dapat mengidentifikasikan gambaran pelaksanaan pada penimbangan berat badan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006.

2) Untuk dapat mengidentifikasikan gambaran pelaksanaan pemeriksaan tekanan darah pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006.

3) Untuk dapat mengidentifikasikan gambaran pelaksanaan pada ibu hamil terhadap pemeriksaan pada fundus uteri di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006.

4) Untuk dapat mengidentifikasikan gambaran pelaksanaan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006.

5) Untuk dapat mengidentifikasikan gambaran pelaksanaan pemberian tabel Fe pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006.

6) Untuk dapat mengidentifikasikan gambaran pelaksanaan pemeriksaan Penyakit Menular Seksual (PMS) pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006.

7) Bagaimanakah pelaksanaan temu wicara pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2006.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Bagi Ibu Hamil

Manfaat penelitian bagi ibu hamil, yaitu untuk memberikan tambahan pengetahuan tentang pelayanan/asuhan standar “7T” (timbang berat badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, pemberian tabelt Fe, tes PMS, dan temu wicara).

1.6.2 Bagi Puskesmas

Sebagai masukan guna meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan antenatal dengan menggunakan asuhan standar “7T” yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

1.6.3 Bagi Peneliti

Sebagai penerapan mata kuliah Metodologi Penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan KTI, serta sebagai masukan pengetahuan tentang pelayanan/asuhan standar “7T” (timbang berat badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, pemberian tabelt Fe, tes PMS, dan temu wicara).

1.6.4 Bagi Pihak Institusi Pendidikan

Sebagai bahan bacaan di Perpustakaan mengenai pelaksanaan “7T” (timbang berat badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, pemberian tabelt Fe, tes PMS, dan temu wicara)

1.6.5 Bagi Peneliti Lainnya

Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian di tempat lain.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Jenis Penelitian : Deskriptif

Subjek : Pelaksanaan “7T”

Objek : Ibu hamil

Lokasi penelitian : Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan.

Waktu : April sampai dengan Juni tahun 2006

Alasan Penelitian : Ingin mengetahui gambaran pelaksanaan “7T” di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kecamatan Negrikaton Kabupaten Lampung Selatan pada Bulan April-Juni tahun 2006.





silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN

GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;

Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)







Itu tadi adalah GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

baik Sekianlah artikel GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS dengan alamat link https://ners-ngenes.blogspot.com/2010/03/gambaran-pelaksanaan-7t-pada-ibu-hamil.html

0 komentar

Posting Komentar