KONSEP KOMUNITAS - Hai teman Asuhan Keperawatan (Askep) Perawat, di Artikel ini yang berjudul KONSEP KOMUNITAS, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik dan ringkas agar mudah di pahami untuk anda baca dan dapat di ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Asuhan Keperawatan Komunitas,
Artikel Konsep Dasar, yang kami tulis ini dapat anda pahami dan bermanfaat. baiklah, selamat membaca.
Judul : KONSEP KOMUNITAS
link : KONSEP KOMUNITAS
KONSEP KOMUNITAS
KONSEP KOMUNITAS
Pengertian Komunitas/MasyarakatIstilah masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu “syark” yang artinya saling bergaul dan saling berperan serta. Menurut beberapa ahli, masyarakat didefinisikan sebagai berikut:
1. Menurut Maclver dan Page, masyarakat adalah suatu sistim dari kebiasaan dan tata cara dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok penggolongan dan pengawasan tingkah laku, serta kebebasan – kebebasan manusia.
2. Menurut Ralph dan Linton (ahli antropologi), masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan dengan batas – batas tertentu.
3. Menurur Selo Sumardjan, masyarakat adalah orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
Unsur - unsur Pembentuk masyarakat/Komunitas
1. Kategori social
Kesatuan manusia yang terwujud karena adanya cirri yang objektif dikarenakan manusia – manusianya seperti: jenis kelamin, usia dan pendapatan. Masyarakat bisa disebut sebagai kategori apabila memiliki criteria: tidak ada interaksi antar anggota, tidak ada ikatan moral bersama yang dimiliki, tidak ada harapan – harapan peran.
2. Golongan social
Suatu kesatuan manusia yang ditanda dengan cirri – cirri tertentu yang sering kali cirri – cirri itu dikenakan pada mereka dari kalangan pihak luar mereka sendiri, namun golongan social terikat sistim nilai, moral dan adat istiadat tertentu.
3. Komunitas
Suatu kesatuan hidup yang menempati wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu system adat istiadat serta terikat atau dibatasi wilayah geografis.
4. Kelompok
Sekumpulan manusia yang berinteraksi antar anggotanya, mempunyai adat istiadat tertentu, norma – norma yang berkesinambungan dan adanya rasa identitasnya yang sama serta punya organisasi dan sistem pimpinan.
5. Perhimpunan
Kesatuan manusia yang berdasarkan sifat, tugas dan/atau guna yang sifat hubungannya berdasarkan kontrak serta pimpinan berdasarkan wewenang dan kontrak.
Ciri – ciri masyarakat
1. Adanya interaksi antar sesame anggota.
2. Saling bergantung.
3. Menempati wilayah dengan batas tertentu.
4. Adanya adat istiadat, norma, hokum serta aturan yang mengatur pola tingkah laku anggotanya.
5. Adanya rasa identitas yang kuat dan mengikat semua warganya seperti: bahasa, pakaian, symbol – symbol tertentu(perumahan), benda – benda tertentu(mata uang, alat pertanian) dan lain – lain.
6. Adanya kesinambuangan dalam waktu.
Masyarakat terdiri dari dua jenis.
1. Masyarakat Desa, dengan cirri:
- Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat.
- Adat istiadat masih dipegang kuat sekali.
- Sebagian besar memiliki kepercayaan terhadap hal – hal gaib.
- Tingkat buta huruf masih tinggi.
- Masih berlaku hokum taktertulis.
- Jarang bahkan tad ada lembaga pendidikan khusus dibidang teknologi dan keterampilan.
- System ekonomi sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sebagian kecil dijual.
- Gotong royong sangat kuat
2. Masyarakat kota, dengan cirri:
- Hubungan didasarkan atas kepentingan pribadi.
- Hubungan antar masyarakat dilakukan secara terbuka dan saling mempengaruhi.
- Kepercayaan masyarakat yang kuat akan manfaat ilmu pengetahuan dan tegnologi.
- Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian.
- Tingkat pendidikan formal tinggi dan merata.
- Hokum yang berlaku adalah hokum tertulis.
- Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar.
Syarat – syarat terbentuknya masyarakat
- Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
- Adanya hubungan timbal balik antar anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
- Adanya suatu factor yang dimilki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
- Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
- Bersistem dan berproses.
Tipe – tipe masyarakat
1. Tipe paguyuban.
Suatu kelompok yang didalamnya terdiri atas anggota – anggota yang hidup bersama dan masing – masing diikat oleh hubungan batin yang murni, yang bersifat alamiah, serta kekal. Oleh karena itu hubungan bersifat intim, privasi, serta eksklusif.
2. Masyarakat petembangan.
Kelompok dimana antar anggotanya bersifat longgar, berjangka tertentu (tidak langgeng), serta bersifat kontraktual.
3. In – group.
Kelompok yang oleh anggota – anggotanya dijadikan tempat untuk mengidentifikasi kan jati dirinya.
4. Out – group.
Kelompok yang oleh anggota – anggotanya diartikan sebagai lawan in group.
5. Primary group.
Kelompok yang ditandai dengan adanya saling mengenal antar anggota – anggotanya adanya kerjasama yang bersifat erat dan utuh.
6. Secondary group.
Kelompok social yang terdiri atas banyak orang yang kerjasama antar anggotanya bersifat rasional dan ekonomis.
Faktor – factor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Selama ini telah diketahui suatu hubungan yang erat antara kesehatan masyarakat dengan pertumbuhan ekonominya, khususnya ketika manfaat pembangunan iti dapat tersebar secara merata. Baru – baru ini telah ditelaah pula hubungan lain yang sama eratnya antara penghargaan masyarakat terhadap hak asasi manusia dan tingkat sisial masyarakat serta pertumbuhan ekonominya.
Faktor – factor yang mempengaruhi:
1. Kemiskinan dan ketimpangan pertumbuhan.
Pengaruh globalisasi tidak memberikan keuntungan pada semua bangsa, sekitar 1,3 miliar orang mutlak hidup dalam kemiskinan dan 3 miliar orang tidak memilki air bersih, selain itu untuk memperjuangkan kebutuhan manusia yang sangat besar ini rakyat dikebanyakan negara yang miskin sumber dayanya menanggung utang yang besar sehingga dana untuk membangun fasilitas kesehatan tidak tersedia dengan cukup.
2. Perubahan demografik dan epidemiologic.
Peningkatan jumlah penduduk yang besar berakibat akan meningkatnya konsumsi sumber daya yang ada dan itu merupakan sumber masalah yang serius bagi pemenuhan kebutuhan bagi generasi yang akan dating. Penduduk dengan usia produktif yang tinggi juga akan memberikan tekanan terhadap pelayanan kesehatan. Banyak Negara miskin semakin terpuruk dengan adanya penyakit menular seperti HIV/AIDS, kolera, malaria dan TBC. Negara ini akan menghadapi tantangan ganda yang disebut transisi epidemiologic.
3. Penyakit menular, malnutrisi, kematian ibu bersalin.
Dampak kehidupan dunia global : perdagangan, perjalanan, urbanisasi, pengungsian akibat bencana yang disebabkan oleh manusia, ditambah pula oleh evolusi mikroba atau resistensi antibiotic telah menjadi masalah yang kompleks. Penyakit menular akan turut juga berkembang ditunjang dengan adanya gizi buruk yang belum mendapat penanganan serius. Pada akhir abad ke-20 hanya sekitar 55% dari wanita dinegara – Negara berkembang ditolong oleh tenaga terlatih dalam proses persalinannya dan diperkirakan 600.000 wanita meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang berkaitan dengan kehamilannya.
4. Penyakit dalam kehidupan modern.
Penyakit – penyakit yang tidak menular banyak disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat menjadi penyumbang yang signifikan terhadap munculnya penyakit yang membebani dunia. Jika kecenderungan ini terus berlanjut, perilaku seperti penggunaan tembakau, diet tinggi lemak, kegemukan, diet tinggi lemak, kegemukan dan risiko lain yang terkait dengan gaya hidup.
5. Kekerasan, pencederaan dan kerawanan social.Ada beberapa bentuk kekerasan, dari yang sangat jelas, seperti konflik bersenjata sampaii kekerasan fisik. Diera modern ini secara cepat media – media mampu menyajikan film – film kekerasan dan game yang bertemakan “pembunuhan”. Dinegara maju kepemilikan senjata api menjadi sangat mudah, walaupun sangat sulit menetapkan hubungan sebab akibat antara jumlah senjata, kekerasan yang berasal dari dunia hiburan dikaitkan dengan kriminalitas yang dilakukan oleh para remaja dan pemuda. Selain itu saat ini juga dikhawatirkan tentang hubungan manusiayang semakin lemah (dikeluarga, antargenerasi, dan dimasyarakat) yang sering kali menghasilkan kerawanan social.
Daftar Pustaka:
American Nurses Association.2004. Scope and Standard of Nurse Administrator. Edisi 2. Woshington: Nursesbooks.org
Anderson, Elzabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan: Teori dan Praktik. Alih Bahasa, Agus Sutarna, Suharyati Samba, Novayantie. Jakarta: EGC
Efendi, Ferry dan Makhfudli.2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika .
Mubarak, Wahit Iqbal dan Chayatin, Nurul.2009. Ilmu Keperawatan Komunitas I: Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika
http://askep-askeb.cz.cc/
Itu tadi adalah KONSEP KOMUNITAS
baik Sekianlah artikel KONSEP KOMUNITAS kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel KONSEP KOMUNITAS dengan alamat link https://ners-ngenes.blogspot.com/2010/03/konsep-komunitas.html
0 komentar
Posting Komentar