Seputar Persalinan - Hai teman Asuhan Keperawatan (Askep) Perawat, di Artikel ini yang berjudul Seputar Persalinan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik dan ringkas agar mudah di pahami untuk anda baca dan dapat di ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Kebidanan Fisiologis,
Artikel Konsep Dasar, yang kami tulis ini dapat anda pahami dan bermanfaat. baiklah, selamat membaca.
Judul : Seputar Persalinan
link : Seputar Persalinan
Seputar Persalinan
PERLENGKAPAN
Jikalau anda berencana melahirkan di rumah, bidan akan menyarankan apa saja yang perlu disiapkan.
Apabila berencana melahirkan di rumah sakit atau di rumah bersalin, anda perlu mengetahui seluk beluk fasilitas tersebut beberapa minggu sebelum persalinan dan merencanakan transportasi yang akan digunakan. Sangat dianjurkan untuk menyiapkan terlebih dahulu segala keperluan selama rawat inap di rumah sakit. Berikut ini beberapa saran perlengkapan perlu disiapkan.
Perlengkapan Anda
1. Beberapa baju tidur atau baju kasual dengan bukaan depan (bila anda memilih tidak menyusui), sebuah jubah-mandi serta sepasang sandal. Jangan lupa memilih pakaian-pakaian longgar karena selangkang dan perut anda mungkin masih peka.
2. Beberapa bra untuk menyusui dan breast pad
3. Celana dalam katun dan pembalut wanita, termasuk pembalut wanita dengan kapasitas menyerap maksimal secukupnya untuk beberapa hari pertama.
4. Satu tas kecil perlengkapan kosmetika dan barang-barang lain untuk kenyamanan pribadi.
5. Obat-obatan yang biasa diminum sebelum masa kehamilan (berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter pribadi anda)
Perlengkapan Bayi
1. Popok (untuk pulang ke rumah)
2. Singlet
3. Baju tidur
PERSIAPAN
Persiapan Diri
Beberapa minggu sebelum melahirkan, anda mungkin akan mempunyai banyak pertanyaan mengenai persalinan baik kepada diri sendiri maupun kepada dokter pribadi anda. Ada banyak sekali topik pilihan dalam proses melahirkan.
Pastikan hal-hal berikut ini anda bicarakan bersama dokter pribadi anda:
1. Persalinan jenis apakah yang anda inginkan? Persalinan vaginal atau operasi cesar (mengeluarkan bayi melalui bedah perut)?
2. Posisi melahirkan seperti apa yang anda ingin?
3. Siapa saja dokter yang akan hadir menangani persalinan anda? Berapa banyak wanita bersalin yang akan mereka tangani pada saat yang sama?
4. Berapa banyak orang yang boleh mengunjungi anda selama dirawat?Sebelum melahirkan apakah anda bisa mendiskusikan tentang perlu-tidaknya episiotomi (sebuah operasi kecil yang tujuannya untuk memudahkan persalinan)?
Anda barangkali ingin berbagi mengenai obat penawar rasa sakit dan metode penawar sakit yang dipilih. Apakah anda menginginkan penanganan seperlunya atau penanganan maksimal? Anda sebaiknya memberitahukan dokter pribadi anda mengenai prosedur apa yang tidak anda inginkan, baik untuk anda maupun bayi.
Peran Suami
Sewaktu mempersiapkan kelahiran perlu sekali mempertimbangkan peran suami anda. Suami biasanya ingin turut berpartisipasi dalam kelahiran anak mereka. Sekalipun suami tidak terlibat dalam proses kelahiran, ia dapat:
1. Melakukan hal-hal yang mengalihkan perhatian anda selama proses persalinan.
2. Mengukur waktu kontraksi.
3. Mengusap-usap punggung anda
4. Menjadi titik fokus dan bernapas bersama anda pada saat kontraksi
5. Menghibur dan memberi dorongan semangat
Proses Awal
Persalinan dimulai ketika leher rahim (serviks) mulai membuka atau melebar. Uterus berkontraksi dalam jarak waktu teratur, dan perut menjadi keras. Disela-sela kontraksi uterus melemas dan perut melunak
Proses Kelahiran
Waktu kelahiran yang tepat cukup sulit untuk diprediksi. Masa pra-kelahiran disebut “pembukaan”, yaitu saat dimana posisi bayi turun menuju leher rahim. Dalam periode ini, kandung kemih tertekan sehingga frekuensi buang air kecil anda semakin meningkat. Masa pra-kelahiran ini berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
Kontraksi yang anda alami selama fase pra-kelahiran dapat menimbulkan dugaan bahwa waktu untuk melahirkan sudah dekat. Hitunglah jarak waktu antara awal satu kontraksi dengan awal kontraksi berikutnya. Kalau frekuensi atau panjangnya tidak teratur, ada kemungkinan anda sedang dalam periode “kelahiran palsu”; jika kontraksi makin sering dan berlangsung lebih dari satu jam, mungkin anda sudah mendekati proses kelahiran. Pada tahap awal melahirkan, kontraksi berlangsung antara 30 sampai 60 detik.
Pada saat cukup bulan untuk melahirkan, anda dapat mengalami hal-hal berikut:
1. Awal pembukaan leher rahim agar bayi bisa melewatinya dengan mudah. Ketika leher rahim mulai melonggar, akan keluar sebuah gumpalan lendir berdarah yang telah menyumbat leher rahim sepanjang masa hamil.
2. Pecahnya membran ketuban yang biasanya terjadi pada waktu kontraksi berlangsung. Pecahnya membran menyebabkan air ketuban menyembur keluar tanpa rasa sakit sedikitpun. Membran ini tidak akan pecah sebelum anda betul-betul akan melahirkan, tetapi bila hal tersebut terjadi, segeralah panggil dokter anda.
Fase Awal Kelahiran
Baik di rumah ataupun di rumah sakit, dokter akan bertanya tentang kondisi anda, bagaimana kontraksi berlangsung serta apakah air ketuban sudah pecah. Juga akan ditanya apakah sudah buang air besar. Kalau belum, mungkin anda akan menerima enema (pemasukan cairan ke dalam rektum dan kolon) atau diberikan supositoria. Contoh air seni anda akan diambil untuk pemeriksaan kadar protein dan gula.
Selama pemeriksaan, posisi dan detak jantung bayi terus dipantau. Tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh serta seberapa besar leher rahim anda telah membuka juga akan diperiksa. Pemeriksaan vaginal dilakukan secara berkala, demikian juga dengan detak jantung janin.
Pada tahap ini, apabila dokter anda tidak selalu hadir, dia akan terus menerima informasi tentang kemajuan anda dan segera mendapat laporan apabila terjadi permasalahan. Tetapi pada tahap akhir, dokter anda disarankan untuk selalu hadir.
Pada tahap awal persalinan, bayi menurun kearah leher rahim, biasanya kepala bayi berada dibawah. Apabila membran ketuban masih juga belum pecah, mungkin inilah saatnya. Pembukaan leher rahim menyebabkan uterus berkontraksi, yang pada gilirannya mendorong bayi kebawah sehingga leher makin membuka. Begitulah siklusnya berulang-ulang. Pada pembukaan awal, kontraksi terjadi sekali setiap 30 menit.
Setiap kali terjadi kontraksi, anda diharapkan tenang dan jangan mengejan. Mengejan pada fase ini tidak membantu jalannya persalinan.
Lama waktu persalinan bayi pertama rata-rata berlangsung antara 12 sampai 14 jam; persalinan berikut biasanya sekitar 7 jam.
Mempercepat Kelahiran
Bila kesehatan anda atau bayi beresiko, persalinan mungkin harus diinduksi/ dimulai oleh dokter. Ada banyak alasan dilakukannya induksi, antara lain:
1. Membran ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda awal persalinan
2. Plasenta keluar lebih dahulu sebelum bayi
3. Anda seorang penderita diabetes
4. Sudah terlambat 2 minggu dari tanggal yang diperkirakan
Kontraksi akibat induksi mungkin terasa lebih sakit karena mulainya sangat mendadak. Persalinan karena induksi cenderung memerlukan obat penawar rasa sakit.
Jika induksi diperlukan, dokter akan memberitahu waktu anda harus masuk rumah bersalin/sakit.
MASA TRANSISI
Menuju Fase Transisi
Pada saat proses persalinan berlanjut, tanda-tanda vital anda (denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah) akan lebih sering diperiksa. Dokter akan terus memantau perubahan posisi bayi, suhu tubuh anda, serta lama dan kekuatan kontraksi. Pada fase ini, kontraksi berlangsung lebih lama.
Lebarnya pembukaan leher rahim akan diukur melalui pemeriksaan vaginal. Setiap kontraksi akan memperlebar bukaan. Bila anda bertanya kepada dokter tentang proses persalinan anda, maka dia akan menjawab bahwa anda dalam tahap pembukaan. Pada saat leher rahim hampir terbuka penuh—selebar 10 cm (sekitar 4 in)—berarti tahap pertama sudah selesai dan anda kini memasuki fase transisi.
Fase transisi mungkin adalah periode yang cukup berat. Anda barangkali merasa tidak dapat bertahan tanpa bantuan penawar rasa sakit. Timbul dorongan yang semakin kuat untuk mengejan, tetapi anda diminta tidak melakukannya sampai dokter yakin bahwa leher rahim telah membuka penuh.
Fase ini hanya berlangsung sekitar satu jam atau kurang.
Penanganan Rasa Sakit Selama Persalinan
Biasanya anda tidak akan mendapatkan obat penawar rasa sakit kecuali diminta atau sangat menderita. Anda dapat mengatasi rasa sakit selama proses persalinan melalui relaksasi, pernapasan, serta tehnik-tehnik lain yang bisa dipelajari di kelas ibu hamil.
Salah satu metode yang banyak digunakan untuk menawarkan rasa sakit adalah epidural block. Epidural, yang diinjeksikan kedalam tuba dan ditempatkan di belakang punggung sangat efektif mengatasi rasa sakit. Akan tetapi, bila dilakukan terlalu awal justru meningkatkan kemungkinan dilakukannya operasi caesar, yaitu mengeluarkan bayi melalui bedah perut daripada persalinan vaginal yang normal.
Anestesi sumsum tulang belakang biasanya tidak dilakukan sampai menjelang kelahiran, kecuali dokter memutuskan perlu melakukan pembedahan. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan anda mendorong bayi keluar.
Anda dan dokter anda dapat memilih bentuk anestesi lokal lain yang mengatasi rasa sakit tanpa resiko besar melahirkan dengan cara pembedahan. Untuk persalinan itu sendiri, anda dan dokter dapat memilih anestesi lokal yang mampu mengontrol ketidaknyamanan tanpa mempengaruhi kemampuan melahirkan secara alami.
Berkonsultasilah dengan dokter anda tentang cara penanganan rasa sakit selama proses melahirkan.
PERSALINAN
Fase Turun dalam Persalinan
Sekarang posisi bayi sudah di bawah, masuk ke kanal kelahiran, biasanya dengan kepala di bawah mengarah ke leher rahim yang sudah terbuka. Anda akan merasakan uterus berkontraksi untuk membantu bayi membuka jalan menuju dunia luar. Pada waktu kontraksi terasa, itulah saatnya mengejan. Dengarkanlah desakan hati anda. Menunggu sinyal dari tubuh untuk mengejan akan sangat membantu kelahiran. (Jika anda mendapat epidural untuk mengurangi rasa sakit, desakan hati untuk mengejan akan berkurang.)
Mengejan adalah kerja keras, wajah anda akan memerah dan tubuh basah oleh keringat. Dengan setiap kontraksi dan setiap kali mengejan maka kepala bayi keluar sedikit demi sedikit melalui liang vagina. Kepala bayi mungkin masuk kembali antara setiap kontraksi tetapi segera menyembul kembali. Di tahap ini, kontraksi dapat terjadi setiap 1 sampai 3 menit dengan waktu sela yang pendek untuk “istirahat”.
Munculnya kepala bagian atas secara penuh disebut permahkotaan (crowning). Setelah permahkotaan, kelahiran akan terjadi setelah beberapa kali kontraksi dan mengejan. Bayi lahir dengan kepala lebih dulu terjadi pada 19 dari 20 kelahiran. Siasanya lahir dengan pantat terlebih dulu.
Bersalin
Pada awal persalinan ada rasa yang menusuk atau panas sekali sebagai tanda bahwa bayi sedang melonggarkan jalan di kanal kelahiran. Pada saat anda merasakannya, berhentilah mengejan, tarik napas pendek-pendek dan cepat, dan biarkan kontraksi uterus yang mendorong bayi keluar. Hal ini berlangsung singkat, dan anda akan mengalami mati rasa pada saat kepala bayi melonggarkan liang vagina dan memblokir syaraf-syaraf yang sangat halus disekitarnya.
Staf medis akan memastikan tali pusar tidak melilit leher bayi. Bila diperkirakan jaringan vagina bisa koyak, mereka akan melakukan episiotomi—sayatan untuk menghindarkan koyak. Perlu diketahui bahwa vagina sangat elastis dan mampu merenggang, sehingga pada kelahiran tanpa komplikasi biasanya tidak memerlukan episiotomi.
Bila episiotomi dianggap perlu, anda akan diberikan anestesi lokal lalu area antara vagina dan rektum disayat sedikit agar liang lebih lebar untuk kelahiran. Area ini akan dijahit kembali setelah melahirkan. Para bidan biasanya sudah terlatih melakukan episiotomi.
Kepala bayi akan memutar dari sisi ke sisi untuk memudahkan perjalanannya. Ketika seluruh kepala sudah keluar, leher akan menegak dan kepala memutar untuk menyesuaikan dengan posisi pundaknya. Tubuh bayi akan terus berputar, mula-mula menggerakkan salah satu pundak lalu disusul pundak lainnya sepanjang kanal lahir. Bagian tubuh lainnya menyusul keluar dengan cepat, dan lahirlah sang bayi!
Komplikasi
Fetal distress adalah istilah yang dipakai untuk masalah yang dialami bayi. Bayi seharusnya sudah lahir dalam waktu tertentu setelah membran air ketuban pecah. Dokter dapat mengukur tingkat fetal distress dengan cara memantau detak jantungnya. Apabila detakannya tidak segera membaik, dokter tidak akan mengikuti cara persalinan pilihan anda melainkan memilih cara lain yang lebih cepat. Episiotomi, operasi cesar, atau penggunaan forsep (tang jepit) mungkin diperlukan untuk memastikan bayi lahir dengan selamat.
Masalah yang membahayakan ibu dapat terjadi selama persalinan, tetapi dengan adanya fasilitas modern, hal ini sudah cenderung berkurang. Kondisi anda akan terus dipantau selama persalinan untuk mewaspadai munculnya tanda-tanda komplikasi.
Tahap Akhir Persalinan
Persalinan belum sempurna sebelum plasenta keluar. Biasanya hal ini terjadi antara 5 sampai 45 menit setelah bayi lahir. Dinding uterus berkontraksi beberapa kali untuk melepaskan plasenta.
Jikalau anda berencana melahirkan di rumah, bidan akan menyarankan apa saja yang perlu disiapkan.
Apabila berencana melahirkan di rumah sakit atau di rumah bersalin, anda perlu mengetahui seluk beluk fasilitas tersebut beberapa minggu sebelum persalinan dan merencanakan transportasi yang akan digunakan. Sangat dianjurkan untuk menyiapkan terlebih dahulu segala keperluan selama rawat inap di rumah sakit. Berikut ini beberapa saran perlengkapan perlu disiapkan.
Perlengkapan Anda
1. Beberapa baju tidur atau baju kasual dengan bukaan depan (bila anda memilih tidak menyusui), sebuah jubah-mandi serta sepasang sandal. Jangan lupa memilih pakaian-pakaian longgar karena selangkang dan perut anda mungkin masih peka.
2. Beberapa bra untuk menyusui dan breast pad
3. Celana dalam katun dan pembalut wanita, termasuk pembalut wanita dengan kapasitas menyerap maksimal secukupnya untuk beberapa hari pertama.
4. Satu tas kecil perlengkapan kosmetika dan barang-barang lain untuk kenyamanan pribadi.
5. Obat-obatan yang biasa diminum sebelum masa kehamilan (berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter pribadi anda)
Perlengkapan Bayi
1. Popok (untuk pulang ke rumah)
2. Singlet
3. Baju tidur
PERSIAPAN
Persiapan Diri
Beberapa minggu sebelum melahirkan, anda mungkin akan mempunyai banyak pertanyaan mengenai persalinan baik kepada diri sendiri maupun kepada dokter pribadi anda. Ada banyak sekali topik pilihan dalam proses melahirkan.
Pastikan hal-hal berikut ini anda bicarakan bersama dokter pribadi anda:
1. Persalinan jenis apakah yang anda inginkan? Persalinan vaginal atau operasi cesar (mengeluarkan bayi melalui bedah perut)?
2. Posisi melahirkan seperti apa yang anda ingin?
3. Siapa saja dokter yang akan hadir menangani persalinan anda? Berapa banyak wanita bersalin yang akan mereka tangani pada saat yang sama?
4. Berapa banyak orang yang boleh mengunjungi anda selama dirawat?Sebelum melahirkan apakah anda bisa mendiskusikan tentang perlu-tidaknya episiotomi (sebuah operasi kecil yang tujuannya untuk memudahkan persalinan)?
Anda barangkali ingin berbagi mengenai obat penawar rasa sakit dan metode penawar sakit yang dipilih. Apakah anda menginginkan penanganan seperlunya atau penanganan maksimal? Anda sebaiknya memberitahukan dokter pribadi anda mengenai prosedur apa yang tidak anda inginkan, baik untuk anda maupun bayi.
Peran Suami
Sewaktu mempersiapkan kelahiran perlu sekali mempertimbangkan peran suami anda. Suami biasanya ingin turut berpartisipasi dalam kelahiran anak mereka. Sekalipun suami tidak terlibat dalam proses kelahiran, ia dapat:
1. Melakukan hal-hal yang mengalihkan perhatian anda selama proses persalinan.
2. Mengukur waktu kontraksi.
3. Mengusap-usap punggung anda
4. Menjadi titik fokus dan bernapas bersama anda pada saat kontraksi
5. Menghibur dan memberi dorongan semangat
Proses Awal
Persalinan dimulai ketika leher rahim (serviks) mulai membuka atau melebar. Uterus berkontraksi dalam jarak waktu teratur, dan perut menjadi keras. Disela-sela kontraksi uterus melemas dan perut melunak
Proses Kelahiran
Waktu kelahiran yang tepat cukup sulit untuk diprediksi. Masa pra-kelahiran disebut “pembukaan”, yaitu saat dimana posisi bayi turun menuju leher rahim. Dalam periode ini, kandung kemih tertekan sehingga frekuensi buang air kecil anda semakin meningkat. Masa pra-kelahiran ini berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
Kontraksi yang anda alami selama fase pra-kelahiran dapat menimbulkan dugaan bahwa waktu untuk melahirkan sudah dekat. Hitunglah jarak waktu antara awal satu kontraksi dengan awal kontraksi berikutnya. Kalau frekuensi atau panjangnya tidak teratur, ada kemungkinan anda sedang dalam periode “kelahiran palsu”; jika kontraksi makin sering dan berlangsung lebih dari satu jam, mungkin anda sudah mendekati proses kelahiran. Pada tahap awal melahirkan, kontraksi berlangsung antara 30 sampai 60 detik.
Pada saat cukup bulan untuk melahirkan, anda dapat mengalami hal-hal berikut:
1. Awal pembukaan leher rahim agar bayi bisa melewatinya dengan mudah. Ketika leher rahim mulai melonggar, akan keluar sebuah gumpalan lendir berdarah yang telah menyumbat leher rahim sepanjang masa hamil.
2. Pecahnya membran ketuban yang biasanya terjadi pada waktu kontraksi berlangsung. Pecahnya membran menyebabkan air ketuban menyembur keluar tanpa rasa sakit sedikitpun. Membran ini tidak akan pecah sebelum anda betul-betul akan melahirkan, tetapi bila hal tersebut terjadi, segeralah panggil dokter anda.
Fase Awal Kelahiran
Baik di rumah ataupun di rumah sakit, dokter akan bertanya tentang kondisi anda, bagaimana kontraksi berlangsung serta apakah air ketuban sudah pecah. Juga akan ditanya apakah sudah buang air besar. Kalau belum, mungkin anda akan menerima enema (pemasukan cairan ke dalam rektum dan kolon) atau diberikan supositoria. Contoh air seni anda akan diambil untuk pemeriksaan kadar protein dan gula.
Selama pemeriksaan, posisi dan detak jantung bayi terus dipantau. Tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh serta seberapa besar leher rahim anda telah membuka juga akan diperiksa. Pemeriksaan vaginal dilakukan secara berkala, demikian juga dengan detak jantung janin.
Pada tahap ini, apabila dokter anda tidak selalu hadir, dia akan terus menerima informasi tentang kemajuan anda dan segera mendapat laporan apabila terjadi permasalahan. Tetapi pada tahap akhir, dokter anda disarankan untuk selalu hadir.
Pada tahap awal persalinan, bayi menurun kearah leher rahim, biasanya kepala bayi berada dibawah. Apabila membran ketuban masih juga belum pecah, mungkin inilah saatnya. Pembukaan leher rahim menyebabkan uterus berkontraksi, yang pada gilirannya mendorong bayi kebawah sehingga leher makin membuka. Begitulah siklusnya berulang-ulang. Pada pembukaan awal, kontraksi terjadi sekali setiap 30 menit.
Setiap kali terjadi kontraksi, anda diharapkan tenang dan jangan mengejan. Mengejan pada fase ini tidak membantu jalannya persalinan.
Lama waktu persalinan bayi pertama rata-rata berlangsung antara 12 sampai 14 jam; persalinan berikut biasanya sekitar 7 jam.
Mempercepat Kelahiran
Bila kesehatan anda atau bayi beresiko, persalinan mungkin harus diinduksi/ dimulai oleh dokter. Ada banyak alasan dilakukannya induksi, antara lain:
1. Membran ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda awal persalinan
2. Plasenta keluar lebih dahulu sebelum bayi
3. Anda seorang penderita diabetes
4. Sudah terlambat 2 minggu dari tanggal yang diperkirakan
Kontraksi akibat induksi mungkin terasa lebih sakit karena mulainya sangat mendadak. Persalinan karena induksi cenderung memerlukan obat penawar rasa sakit.
Jika induksi diperlukan, dokter akan memberitahu waktu anda harus masuk rumah bersalin/sakit.
MASA TRANSISI
Menuju Fase Transisi
Pada saat proses persalinan berlanjut, tanda-tanda vital anda (denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah) akan lebih sering diperiksa. Dokter akan terus memantau perubahan posisi bayi, suhu tubuh anda, serta lama dan kekuatan kontraksi. Pada fase ini, kontraksi berlangsung lebih lama.
Lebarnya pembukaan leher rahim akan diukur melalui pemeriksaan vaginal. Setiap kontraksi akan memperlebar bukaan. Bila anda bertanya kepada dokter tentang proses persalinan anda, maka dia akan menjawab bahwa anda dalam tahap pembukaan. Pada saat leher rahim hampir terbuka penuh—selebar 10 cm (sekitar 4 in)—berarti tahap pertama sudah selesai dan anda kini memasuki fase transisi.
Fase transisi mungkin adalah periode yang cukup berat. Anda barangkali merasa tidak dapat bertahan tanpa bantuan penawar rasa sakit. Timbul dorongan yang semakin kuat untuk mengejan, tetapi anda diminta tidak melakukannya sampai dokter yakin bahwa leher rahim telah membuka penuh.
Fase ini hanya berlangsung sekitar satu jam atau kurang.
Penanganan Rasa Sakit Selama Persalinan
Biasanya anda tidak akan mendapatkan obat penawar rasa sakit kecuali diminta atau sangat menderita. Anda dapat mengatasi rasa sakit selama proses persalinan melalui relaksasi, pernapasan, serta tehnik-tehnik lain yang bisa dipelajari di kelas ibu hamil.
Salah satu metode yang banyak digunakan untuk menawarkan rasa sakit adalah epidural block. Epidural, yang diinjeksikan kedalam tuba dan ditempatkan di belakang punggung sangat efektif mengatasi rasa sakit. Akan tetapi, bila dilakukan terlalu awal justru meningkatkan kemungkinan dilakukannya operasi caesar, yaitu mengeluarkan bayi melalui bedah perut daripada persalinan vaginal yang normal.
Anestesi sumsum tulang belakang biasanya tidak dilakukan sampai menjelang kelahiran, kecuali dokter memutuskan perlu melakukan pembedahan. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan anda mendorong bayi keluar.
Anda dan dokter anda dapat memilih bentuk anestesi lokal lain yang mengatasi rasa sakit tanpa resiko besar melahirkan dengan cara pembedahan. Untuk persalinan itu sendiri, anda dan dokter dapat memilih anestesi lokal yang mampu mengontrol ketidaknyamanan tanpa mempengaruhi kemampuan melahirkan secara alami.
Berkonsultasilah dengan dokter anda tentang cara penanganan rasa sakit selama proses melahirkan.
PERSALINAN
Fase Turun dalam Persalinan
Sekarang posisi bayi sudah di bawah, masuk ke kanal kelahiran, biasanya dengan kepala di bawah mengarah ke leher rahim yang sudah terbuka. Anda akan merasakan uterus berkontraksi untuk membantu bayi membuka jalan menuju dunia luar. Pada waktu kontraksi terasa, itulah saatnya mengejan. Dengarkanlah desakan hati anda. Menunggu sinyal dari tubuh untuk mengejan akan sangat membantu kelahiran. (Jika anda mendapat epidural untuk mengurangi rasa sakit, desakan hati untuk mengejan akan berkurang.)
Mengejan adalah kerja keras, wajah anda akan memerah dan tubuh basah oleh keringat. Dengan setiap kontraksi dan setiap kali mengejan maka kepala bayi keluar sedikit demi sedikit melalui liang vagina. Kepala bayi mungkin masuk kembali antara setiap kontraksi tetapi segera menyembul kembali. Di tahap ini, kontraksi dapat terjadi setiap 1 sampai 3 menit dengan waktu sela yang pendek untuk “istirahat”.
Munculnya kepala bagian atas secara penuh disebut permahkotaan (crowning). Setelah permahkotaan, kelahiran akan terjadi setelah beberapa kali kontraksi dan mengejan. Bayi lahir dengan kepala lebih dulu terjadi pada 19 dari 20 kelahiran. Siasanya lahir dengan pantat terlebih dulu.
Bersalin
Pada awal persalinan ada rasa yang menusuk atau panas sekali sebagai tanda bahwa bayi sedang melonggarkan jalan di kanal kelahiran. Pada saat anda merasakannya, berhentilah mengejan, tarik napas pendek-pendek dan cepat, dan biarkan kontraksi uterus yang mendorong bayi keluar. Hal ini berlangsung singkat, dan anda akan mengalami mati rasa pada saat kepala bayi melonggarkan liang vagina dan memblokir syaraf-syaraf yang sangat halus disekitarnya.
Staf medis akan memastikan tali pusar tidak melilit leher bayi. Bila diperkirakan jaringan vagina bisa koyak, mereka akan melakukan episiotomi—sayatan untuk menghindarkan koyak. Perlu diketahui bahwa vagina sangat elastis dan mampu merenggang, sehingga pada kelahiran tanpa komplikasi biasanya tidak memerlukan episiotomi.
Bila episiotomi dianggap perlu, anda akan diberikan anestesi lokal lalu area antara vagina dan rektum disayat sedikit agar liang lebih lebar untuk kelahiran. Area ini akan dijahit kembali setelah melahirkan. Para bidan biasanya sudah terlatih melakukan episiotomi.
Kepala bayi akan memutar dari sisi ke sisi untuk memudahkan perjalanannya. Ketika seluruh kepala sudah keluar, leher akan menegak dan kepala memutar untuk menyesuaikan dengan posisi pundaknya. Tubuh bayi akan terus berputar, mula-mula menggerakkan salah satu pundak lalu disusul pundak lainnya sepanjang kanal lahir. Bagian tubuh lainnya menyusul keluar dengan cepat, dan lahirlah sang bayi!
Komplikasi
Fetal distress adalah istilah yang dipakai untuk masalah yang dialami bayi. Bayi seharusnya sudah lahir dalam waktu tertentu setelah membran air ketuban pecah. Dokter dapat mengukur tingkat fetal distress dengan cara memantau detak jantungnya. Apabila detakannya tidak segera membaik, dokter tidak akan mengikuti cara persalinan pilihan anda melainkan memilih cara lain yang lebih cepat. Episiotomi, operasi cesar, atau penggunaan forsep (tang jepit) mungkin diperlukan untuk memastikan bayi lahir dengan selamat.
Masalah yang membahayakan ibu dapat terjadi selama persalinan, tetapi dengan adanya fasilitas modern, hal ini sudah cenderung berkurang. Kondisi anda akan terus dipantau selama persalinan untuk mewaspadai munculnya tanda-tanda komplikasi.
Tahap Akhir Persalinan
Persalinan belum sempurna sebelum plasenta keluar. Biasanya hal ini terjadi antara 5 sampai 45 menit setelah bayi lahir. Dinding uterus berkontraksi beberapa kali untuk melepaskan plasenta.
Itu tadi adalah Seputar Persalinan
baik Sekianlah artikel Seputar Persalinan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Seputar Persalinan dengan alamat link https://ners-ngenes.blogspot.com/2010/03/seputar-persalinan.html
0 komentar
Posting Komentar