Langkah Langkah kegiatan Menejemen Laktasi menurut Depkes RI (2005) - Hai teman Asuhan Keperawatan (Askep) Perawat, di Artikel ini yang berjudul Langkah Langkah kegiatan Menejemen Laktasi menurut Depkes RI (2005), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik dan ringkas agar mudah di pahami untuk anda baca dan dapat di ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Pelajaran, yang kami tulis ini dapat anda pahami dan bermanfaat. baiklah, selamat membaca.
Judul : Langkah Langkah kegiatan Menejemen Laktasi menurut Depkes RI (2005)
link : Langkah Langkah kegiatan Menejemen Laktasi menurut Depkes RI (2005)
Langkah Langkah kegiatan Menejemen Laktasi menurut Depkes RI (2005)
a). Masa Kehamilan (Antenatal).Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi mengenai manfaat dan keunggulan ASI, manfaat menyusui bagi ibu, bayi dan keluarga serta cara pelaksanaan management laktasi.
Menyakinkan ibu hamil agar ibu mau dan mampu menyusui bayinya.
Melakukan pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara. Disamping itu, perlu pula dipantau kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan.
Memperhatikan kecukupan gizi dalam makanan sehari-hari termasuk mencegah kekurangan zat besi. Jumlah makanan sehari-hari perlu ditambah mulai kehamilan trimester ke-2 (minggu ke 13-26) menjadi 1-2 kali porsi dari jumlah makanan pada saat sebelum hamil untuk kebutuhan gizi ibu hamil.
Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Penting pula perhatian keluarga terutama suami kepada istri yang sedang hamil untuk memberikan dukungan dan membesarkan hatinya bahwa kehamilan merupakan anugerah dan tugas yang mulia.
b). Saat segera setelah bayi lahir.
Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, ibu dibantu dan dimotivasi agar mulai kontak dengan bayi (skin to skin contact) dan mulai menyusui bayi. Karena saat ini bayi dalam keadaan paling peka terhadap rangsangan, selanjutnya bayi akan mencari payudara ibu secara naluriah.
Membantu kontak langsung ibu-bayi sedini mungkin untuk memberikan rasa aman dan kehangatan.
c). Masa Neonetus
Bayi hanya diberi ASI saja atau ASI Eksklusif tanpa diberi minum apapun.
Ibu selalu dekat dengan bayi atau di rawat gabung.
Menyusui tanpa dijadwal atau setiap kali bayi meminta (on demand).
Melaksanakan cara menyusui (meletakan dan melekatkan) yang baik dan benar.
Bila bayi terpaksa dipisah dari ibu karena indikasi medik, bayi harus tetap mendapat ASI dengan cara memerah ASI untuk mempertahankan agar produksi ASI tetap lancar.
Ibu nifas diberi kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) dalam waktu kurang dari 30 hari setelah melahirkan.
d). Masa menyusui selanjutnya (post neonatal).
Menyusui dilanjutkan secara eksklusif selama 6 bulan pertama usia bayi, yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan atau minuman lainnya.
Memperhatikan kecukupan gizi dalam makanan ibu menyusui sehari-hari. Ibu menyusui perlu makan 1½ kali lebih banyak dari biasanya (4-6 piring) dan minum minimal 10 gelas sehari.
Cukup istirahat (tidur siang/berbaring 1-2 jam), menjaga ketenangan pikiran dan menghindari kelelahan fisik yang berlebihan agar produksi ASI tidak terhambat.
Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami penting untuk menunjang keberhasilan menyusui.
Mengatasi bila ada masalah menyusui (payudara bengkak, bayi tidak mau menyusu, puting lecet, dll ).
Memperhatikan kecukupan gizi makanan bayi, terutama setelah bayi berumur 6 bulan; selain ASI, berikan MP-ASI yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya secara bertahap.
Itu tadi adalah Langkah Langkah kegiatan Menejemen Laktasi menurut Depkes RI (2005)
Anda sekarang membaca artikel Langkah Langkah kegiatan Menejemen Laktasi menurut Depkes RI (2005) dengan alamat link https://ners-ngenes.blogspot.com/2012/03/langkah-langkah-kegiatan-menejemen.html
0 komentar
Posting Komentar