Kamis, 26 April 2012

Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus

Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus - Hai teman Asuhan Keperawatan (Askep) Perawat, di Artikel ini yang berjudul Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik dan ringkas agar mudah di pahami untuk anda baca dan dapat di ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pelajaran, yang kami tulis ini dapat anda pahami dan bermanfaat. baiklah, selamat membaca.

Judul : Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus
link : Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus

Baca juga


Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus

Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa memandang apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau fungsional. Perbedaan utama adalah obstruksi paralitik di mana peristaltik dihambat dari permulaan, sedangkan pada obstruksi mekanik peristaltik mula-mula diperkuat, kemudian intermitten, dan akhirnya hilang.

Perubahan patofisiologi utama pada obstruksi usus dapat dilihat pada Gambar-3. Lumen usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh cairan dan gas (70% dari gas yang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, yang menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Oleh karena sekitar 8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari, tidak adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat. Muntah dan penyedotan usus setelah pengobatan dimulai merupakan sumber kehilangan utama cairan dan elektrolit. Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang cairan ekstrasel yang mengakibatkan syok—hipotensi,

pengurangan curah jantung, penurunan perfusi jaringan dan asidosis metabolik. Peregangan usus yang terus menerus mengakibatkan lingkaran setan penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik untuk menyebabkan bakteriemia.


Itu tadi adalah Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus

baik Sekianlah artikel Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Peristiwa patofisiologik yang terjadi setelah obstruksi usus dengan alamat link https://ners-ngenes.blogspot.com/2012/04/peristiwa-patofisiologik-yang-terjadi.html

0 komentar

Posting Komentar